Asslmualaikum wr wb,
Cerita ini lanjutan dari part.1. Sebenernya sih cerita yang saya alami pada hari besoknya senin (selasa.red). Hari itu saya teringat sama almarhumah temen saya, Vemmy Daniah Putri (5 Januari 1993 - 28 Maret 2009), karena saya diajak berziarah ke makam teman saya itu, Vemmy. Banyak kenangan saya dengan Vemmy walaupun gak sebanyak sahabat2nya, saya pernah musuhan sama dia, saya mau minta maaf, tapi sudah terlambat, Vemmy udah mendahului kami (sedih mode:on).
Btw anyway otw hantu wewe, saya di ajak oleh teman saya, Rizky Zen (panggilan: Kijen). Dia mau pergi bareng temen2 SMP dan Kijen itu cowok sendiri dalam partai tersebut, oleh karena itu saya di ajak ke partai tersebut untuk menambah kuantitas cowok biar gak sendirian. Untungnya dia konfirmasi dulu dengan saya, karena saya takut ada jadwal nanti (sok sibuk mode:on).
Nah sebelum ke tempat makam almarhumah Vemmy, kami berkumpul dulu di rumah Dea (anak SMA 6). kami2 itu adalah Fika (anak SMA 17), Dwintari (anak SMA 6), Cha2 (anak cerewet nan bawel SMA IGM), Kijen (anak SMA 13), dan saya sendiri HDK (anak SMA 17). Nih bukti walau kami udah sekolah di bermacam tempat, tapi tetep solid..hehehe..
Di antara partai, yang paling brutal nan anarkis itu adalah cha2, kerjanya:
1. ngomong
2. jerit2
3. nyubitin orang sampe lebam
4. nggosip
5. dsb.
Yang lucunya sepatu yang dipakai oleh Cha2 lepas bagian bawahnya. Semua pada ketawa dan ngomong, "tulah cha gara2 ngomongi wong terus, keno sumpah kau laju,hahaha". Sampe2 Cha2 dan Dwintari beli lem Aibon untuk mempersatukan kembali bagian sepatu tersebut, jadi kayak tukang sol sepatu mereka..haha.
Setelah berziarah, ternyata rencana berubah menjadi sanjo ke tempat orang2. Nah, pas ke rumahnya Vemmy, kami silaturahim dengan keluarganya. Ibunya cerita kalo dia ingat terus dengan Vemmy, dia gak mau bikin kue lagi soalnya pas bikin kue, Vemmy selalu ikut bantu buatin kue apalagi kue kesukaannya, Lidah Kucing. Sedih banget denger curhatan Ibunya Vemmy. Itulah bukti kalo seorang Ibu selalu menyayangi anaknya dan selalu ingat dengan anaknya. Selalu, selalu, dan selalu.
Selesai acara, kamipun pulang ke rumah masing2 dengan isi perut penuh dengan pempek dan badanku yang penuh lebam oleh cubitan sang brutal, Cha2 (awas e gek kubales!).
Udah nih gak tau mau nulis apa lagi. Tunggu aja di part.3.
okx!!
wassalam.
Cerita ini lanjutan dari part.1. Sebenernya sih cerita yang saya alami pada hari besoknya senin (selasa.red). Hari itu saya teringat sama almarhumah temen saya, Vemmy Daniah Putri (5 Januari 1993 - 28 Maret 2009), karena saya diajak berziarah ke makam teman saya itu, Vemmy. Banyak kenangan saya dengan Vemmy walaupun gak sebanyak sahabat2nya, saya pernah musuhan sama dia, saya mau minta maaf, tapi sudah terlambat, Vemmy udah mendahului kami (sedih mode:on).
Btw anyway otw hantu wewe, saya di ajak oleh teman saya, Rizky Zen (panggilan: Kijen). Dia mau pergi bareng temen2 SMP dan Kijen itu cowok sendiri dalam partai tersebut, oleh karena itu saya di ajak ke partai tersebut untuk menambah kuantitas cowok biar gak sendirian. Untungnya dia konfirmasi dulu dengan saya, karena saya takut ada jadwal nanti (sok sibuk mode:on).
Nah sebelum ke tempat makam almarhumah Vemmy, kami berkumpul dulu di rumah Dea (anak SMA 6). kami2 itu adalah Fika (anak SMA 17), Dwintari (anak SMA 6), Cha2 (anak cerewet nan bawel SMA IGM), Kijen (anak SMA 13), dan saya sendiri HDK (anak SMA 17). Nih bukti walau kami udah sekolah di bermacam tempat, tapi tetep solid..hehehe..
Di antara partai, yang paling brutal nan anarkis itu adalah cha2, kerjanya:
1. ngomong
2. jerit2
3. nyubitin orang sampe lebam
4. nggosip
5. dsb.
Yang lucunya sepatu yang dipakai oleh Cha2 lepas bagian bawahnya. Semua pada ketawa dan ngomong, "tulah cha gara2 ngomongi wong terus, keno sumpah kau laju,hahaha". Sampe2 Cha2 dan Dwintari beli lem Aibon untuk mempersatukan kembali bagian sepatu tersebut, jadi kayak tukang sol sepatu mereka..haha.
Setelah berziarah, ternyata rencana berubah menjadi sanjo ke tempat orang2. Nah, pas ke rumahnya Vemmy, kami silaturahim dengan keluarganya. Ibunya cerita kalo dia ingat terus dengan Vemmy, dia gak mau bikin kue lagi soalnya pas bikin kue, Vemmy selalu ikut bantu buatin kue apalagi kue kesukaannya, Lidah Kucing. Sedih banget denger curhatan Ibunya Vemmy. Itulah bukti kalo seorang Ibu selalu menyayangi anaknya dan selalu ingat dengan anaknya. Selalu, selalu, dan selalu.
Selesai acara, kamipun pulang ke rumah masing2 dengan isi perut penuh dengan pempek dan badanku yang penuh lebam oleh cubitan sang brutal, Cha2 (awas e gek kubales!).
Udah nih gak tau mau nulis apa lagi. Tunggu aja di part.3.
okx!!
wassalam.
Labels:
story
3 comment(s):
itu vemmy yang sd nya di 163 bukan?
iy, ini siapa y??
ini pasti vemmy tmen sd ak, dy sd 163 kan??
Posting Komentar